-- Google Tag Manager --/> Pelangi Skip to main content

Pelangi

Di suatu masa warna-warna di dunia mulai bertengkar. Semua menganggap dirinyalah yang terbaik yang paling penting, yang paling bermanfaat dan yang paling disukai.
HIJAU berkata: "Jelas akulah yang terpenting. Aku adalah pertanda kehidupan dan harapan. Aku dipilih untuk mewarnai rerumputan, pepohonan dan dedaunan. Tanpa aku, semua hewan akan mati. Lihatlah ke pedesaan, aku adalah warna mayoritas..."
BIRU menginterupsi: "Kamu hanya berpikir tentang bumi, pertimbangkanlah langit dan samudra luas. Airlah yang menjadi dasar kehidupan dan awan mengambil kekuatan dari kedalaman lautan. Langit memberikan ruang dan kedamaian dan ketenangan. Tanpa kedamaian, kamu semua tidak akan menjadi apa-apa."
KUNING cekikikan: "Kalian semua serius amat sih? Aku membawa tawa, kesenangan dan kehangatan bagi dunia. Matahari berwarna kuning, dan bintang-bintang berwarna kuning. Setiap kali kau melihat bunga matahari, seluruh dunia mulai tersenyum. Tanpa aku, dunia tidak ada kesenangan."
ORANYE menyusul dengan meniupkan trompetnya: "Aku adalah warna kesehatan dan kekuatan. Aku jarang, tetapi aku berharga karena aku mengisi kebutuhan kehidupan manusia. Aku membawa vitamin-vitamin terpenting. Pikirkanlah wortel, labu, jeruk, mangga dan pepaya. Aku tidak ada dimana-mana setiap saat, tetapi aku mengisi langit saat fajar atau saat matahari terbenam. Keindahanku begitu menakjubkan hingga tak seorangpun dari kalian akan terbetik di pikiran orang."
MERAH tidak bisa diam lebih lama dan berteriak: "Aku adalah Pemimpin kalian. Aku adalah darah-darah kehidupan! Aku adalah warna bahaya dan keberanian. Aku berani untuk bertempur demi suatu kausa. Aku membawa api ke dalam darah. Tanpa aku, bumi akan kosong laksana bulan. Aku adalah warna mawar, hasrat dan cinta."
UNGU bangkit dan berdiri setinggi-tingginya ia mampu. Ia memang tinggi dan berbicara dengan keangkuhan. "Aku adalah warna kerajaan dan kekuasaan. Raja, Pemimpin dan para bangsawan memilih aku sebagai pertanda otoritas dan kebijaksanaan. Tidak seorangpun menentangku. Mereka mendengarkan dan menuruti kehendakku."
Akhirnya NILA berbicara lebih pelan dari yang lainnya, namun dengan kekuatan niat yang sama: "Pikirkanlah tentang aku. Aku warna diam. Kalian jarang memperhatikan aku, namun tanpaku kalian semua menjadi dangkal. Aku merepresentasikan pemikiran dan refleksi, matahari terbenam dan kedalaman laut. Kalian membutuhkan aku untuk keseimbangan dan kontras, untuk doa dan ketentraman batin."
Jadi, semua warna terus menyombongkan diri, masing-masing yakin akan superioritas dirinya.
Perdebatan mereka menjadi semakin keras. Tiba-tiba, sinar halilitar melintas membutakan. Guruh menggelegar. Hujan mulai turun tanpa ampun. Warna-warna bersedeku, bersama ketakutan, berdekatan satu sama lain mencari ketenangan.
Di tengah suara gemuruh, hujan berbicara: "HAI WARNA-WARNA, kalian bertengkar satu sama lain, masing-masing ingin mendominasi yang lain. Tidakkah kalian tahu bahwa kalian masing-masing diciptakan untuk tujuan khusus, unik dan berbeda? Berpegangan tanganlah dan mendekatlah kepadaku!"
Menuruti perintah, warna-warna berpegangan tangan mendekati hujan, yang kemudian berkata: "Mulai sekarang, setiap kali hujan mengguyur, masing-masing dari kalian akan membusurkan diri sepanjang langit bagai busur warna sebagai pengingat bahwa kalian semua dapat hidup bersama dalam kedamaian."
Demikianlah Pelangi tercipta sebagai pertanda harapan hari esok.

Comments

Popular posts from this blog

Sedekah Laut di Kota Pemalang

Awalnya masyarakat Kabupaten Pemalang merupakan masyarakat yang biasa saja. Mereka mencari makan dengan cara berdagang dan bercocoktanam. Hingga suatu saat datang wabah penyakit yang menyerang warga pesisir pantai di Kabupaten Pemalang. Wabah tersebut dipercaya merupakan hukuman karena mereka tidak  memberikan penghormatan berwujud sesaji kepada penguasa Pantai Utara yang bernama Dewi Lanjar sehingga mereka mengadakan ritual sedekah laut yang diberi nama baritan. Nama baritan sendiri berasal dari kata mbubarake peri lan setan (mengusir hantu dan setan). Setelah diadakannya ritual baritan tersebut, wabah penyakit tersebut perlahan-lahan pergi. Dan masyarakat pun tenang kembali. Kini meski kehidupan masyarakat mulai tergerus arus modernitas, mereka masih tetap melestarikan tradisi baritan karena dinilai baik dan tidak menyimpang dari agama. Dan meskipun beberapa dari mereka masih mempercayai mengenai keberadaan makhluk halus yang menghuni Pantai Utara, hal itu dinilai ha...

Indahnyaa

Awan  Awan yang punya filosofi bagus,  Yang punya bentuk selalu berubah-ubah, Buat kita tenang jika memandang awan, awan yg selalu ada saat kita senang,sedih dan sakit.....  Dia yang tak punya perasaan,namun dia tau perasaan kita,saat kita merasa kepanasan, dia datangkan hujan,.........    Yang terbentuk dari air,air dari sungai mengalir menuju samudra,menguap terbentuklah awan,......  Begitu seterusnya, ...  dia tak pernah menyesal diciptakan hanya tuk sementara..... \  Tanpa ada awan,dunia tak akan seindah ini  Indahnya ciptaan Allah SWT..

Engkaulah Pahlawanku

“Oh Bunda ada dan tiada Dirimu kan selalu ada di dalam hatiku” Petikan lagu “Bunda” karya Musisi Melly Goeslow. Lagu ini menggambarkan betapa sayangnya seorang Ibu kepada anaknya. Tanpa pamrih dengan tulus merawatku. Dari kecil hingga sang anak dewasa. Dari bangun tidur hingga tidur lagi. Kasih seorang Ibu melebihi siapapun. Saat aku masih kecil,saat Ibu menyuapiku makanan,makanan itu masih panas Ibu rela meniupkanya dan mencicipinya terlebih dahulu agar aku tidak kepanasan saat makan. Saat aku menangis ingin dibelikan mainan,Ibu rela membelikanya walau saat itu mungkin keuangan Ibu sedang kekurangan. Itu semua demi aku,demi kebahagiaan sang anak.