-- Google Tag Manager --/> Rindu ini menusuk kalbu Skip to main content

Rindu ini menusuk kalbu

hujan kali ini mengingatkan kepada seseorang. seseorang yang tak pernah terbesit dalam hidupku akan datang.

kuputar lagu-lagu favorit di laptopku ini. memutuskan untuk memutar lagu band Indo D'massiv. beberapa lagu mengingatkanku akan dia. dia yang sudah bukan milikuu lagi. dia yang sudah pergi menjauh..sangat jauh dariku.

"aku rindu setengah mati kepadamu
sungguh ku ingin kau tahu
aku rindu setengah mati"

petikan lagu ini menghentikan ketikan tulisan ini. seketika jari-jari terasa kaku. tanya diriku sendiri,apakah aku benar-benar merindukanya ? apakah aku salah jika aku merindukan seseorang yang sudah tak bersamaku lagi ?. aku tak tau,tak tau jawabanya. aku bingung harus cari tau jawaban itu kemana.terbesit dalam pikiranku untuk menanyakan kabar darinya. tetapi....



tetesan air hujan mulai menempel di kaca kamar kosan. hujan mulai deras. dan rindu akan seseorangpun mulai deras. sesekali kupandang foto dia yang memang masih aku simpan. apakah aku salah ?

aroma tanah yang terkena tetesan air hujan membuat suasana semakin syahdu. banyak orang yang menyukai suasana seperti ini,termasuk aku. playlist D'massiv masih kuputar di laptop,namun sudah berganti ke lagu yang lain. seakan-akan lagu D'massiv inilah yang mengantarkan betapa rindunya aku padanya. ingin sekali kukatakan kepadanya bahwa aku rindu.

lama memang aku dan dia tak bertemu...

rindu ini lama-lama masuk ke seluruh tubuh. rindu ini mematikan seakan-akan mematikan sendi-sendi tulang. dan rindu inipun mulai terasa sampai kelopak mata,hingga tetes air matapun keluar.

sejenak mengusap air mata yang turun ke pipi...

perasaanku saat ini hanya ingin bertemu denganya walau hanya satu detik saja. pikiranku melayang ke masa lalu,saat aku masih bersamanya. tak bisa dipungkiri memang aku jatuh hati padanya. begitu
bersykurnya aku punya dia,bisa menjalani hidup yang indah bersama dia.

hujan mulai reda,dan rindu inipun juga reda setelah kumenangis,mengingat,dan menuliskanya ke dalam tulisan ini.

semoga kamu tenang disisi Tuhan. aku akan terus mendoakanmu. dan akupun akan terus mengingat apa yang pernah kamu lakukan buat aku. demi tulusnya cinta kita berdua.

diketik di Jogjakarta 17 November 2014




Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sedekah Laut di Kota Pemalang

Awalnya masyarakat Kabupaten Pemalang merupakan masyarakat yang biasa saja. Mereka mencari makan dengan cara berdagang dan bercocoktanam. Hingga suatu saat datang wabah penyakit yang menyerang warga pesisir pantai di Kabupaten Pemalang. Wabah tersebut dipercaya merupakan hukuman karena mereka tidak  memberikan penghormatan berwujud sesaji kepada penguasa Pantai Utara yang bernama Dewi Lanjar sehingga mereka mengadakan ritual sedekah laut yang diberi nama baritan. Nama baritan sendiri berasal dari kata mbubarake peri lan setan (mengusir hantu dan setan). Setelah diadakannya ritual baritan tersebut, wabah penyakit tersebut perlahan-lahan pergi. Dan masyarakat pun tenang kembali. Kini meski kehidupan masyarakat mulai tergerus arus modernitas, mereka masih tetap melestarikan tradisi baritan karena dinilai baik dan tidak menyimpang dari agama. Dan meskipun beberapa dari mereka masih mempercayai mengenai keberadaan makhluk halus yang menghuni Pantai Utara, hal itu dinilai ha...

Indahnyaa

Awan  Awan yang punya filosofi bagus,  Yang punya bentuk selalu berubah-ubah, Buat kita tenang jika memandang awan, awan yg selalu ada saat kita senang,sedih dan sakit.....  Dia yang tak punya perasaan,namun dia tau perasaan kita,saat kita merasa kepanasan, dia datangkan hujan,.........    Yang terbentuk dari air,air dari sungai mengalir menuju samudra,menguap terbentuklah awan,......  Begitu seterusnya, ...  dia tak pernah menyesal diciptakan hanya tuk sementara..... \  Tanpa ada awan,dunia tak akan seindah ini  Indahnya ciptaan Allah SWT..

Engkaulah Pahlawanku

“Oh Bunda ada dan tiada Dirimu kan selalu ada di dalam hatiku” Petikan lagu “Bunda” karya Musisi Melly Goeslow. Lagu ini menggambarkan betapa sayangnya seorang Ibu kepada anaknya. Tanpa pamrih dengan tulus merawatku. Dari kecil hingga sang anak dewasa. Dari bangun tidur hingga tidur lagi. Kasih seorang Ibu melebihi siapapun. Saat aku masih kecil,saat Ibu menyuapiku makanan,makanan itu masih panas Ibu rela meniupkanya dan mencicipinya terlebih dahulu agar aku tidak kepanasan saat makan. Saat aku menangis ingin dibelikan mainan,Ibu rela membelikanya walau saat itu mungkin keuangan Ibu sedang kekurangan. Itu semua demi aku,demi kebahagiaan sang anak.